Monday, June 6, 2016

Mengukur Kebisingan Genset

Rental genset adalah salah satu biang kebisingan yang sangat mengganggu ketentraman daerah di sekitarnya. Karena itu, aspek kebisingan genset sangat perlu menjadi perhatian Anda dalam memilih dan menempatkan genset.


Coba minta keterangan dari vendor Anda, berapa tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh genset mereka. Genset terbuka (open type) biasanya menghasilkan kebisingan hingga 90 dB (decibel). Silent Box yang baik dapat membuat tingkat kebisingan genset menjadi dibawah 70 dB , pada jarak 7m dari genset. Silent Box yang luar biasa dapat membungkam kebisingan genset menjadi 60 dB.

Sebagai gambaran skala desibel ini, percakapan manusia yang wajar menimbulkan kebisingan sekitar 60 db. Pada skala 70 dB, tingkat kebisingan adalah 2x dari pada level 60 dB, sementara pada level 90 dB tingkat kebisingannya adalah 8x dari 60 dB!

Jadi bisa dibayangkan, silent canopy yang sangat baik dapat menurunkan tingkat kebisingan hingga 1/8 dari asalnya (Dari 90 dB menjadi 60 dB)!

Pengukuran Kebisingan
Secara universal diambil ketetapan bahwa tingkat kebisingan dapat diukur dengan menggunakan tingkat ‘tekanan suara’, dalam satuan dB atau decibel. Decibel didefinisikan sebagai perbandingan logaritmis antara tingkat tekanan suara terdengar dengan tingkat tekanan suara diambang pendengaran manusia.

Perbandingan logaritmis tersebut digambarkan dengan rumus:
dB = 10 log (P/Po), dimana: P= tingkat tekanan suara terdengar (pascal) Po= tingkat tekanan suara ambang dengar manusia (2×10-5 Pascal)

Daya Pendengaran Manusia
Kalau Anda meniup keras-keras sebuat peluit anjing, Anda tidak akan mendengar suara apapun. Tapi suara peluit itu sangat keras terdengar bagi anjing, sehingga mereka akan menjadi terganggu akan ‘kebisingan’ itu dan menjadi gelisah.

Jadi, meskipun suara peluit anjing itu sebenarnya sangat bising (desibel besar), kita tidak dapat mendengarnya (karena frekuensinya lebih tinggi dari batas pendengaran manusia) dan tidak terganggu olehnya.

Karena itu, pengukuran kebisingan perlu disesuaikan dengan persepsi pendengaran manusia. Maka dibuatlah suatu sistem penyesuaian pengukuran dB, khusus bagi rentang frekuensi yang mampu didengar telinga manusia. Salah satu sistem penyesuaian yang paling luas dipakai adalah ‘A-Weighting Filter’, dan hasil pengukurannya pun disebut dBA, atau dB(A).

Dalam pemakaian sehari-hari, istilah desibel yang digunakan orang awam dalam urusan kebisingan akustik mengacu pada dbA ini. Dalam menyebutkan nilai desibel, perlu disebutkan pula jarak pengukuran dan lingkungan pengukuran. Misalnya: 70 dB(A) pada jarak 7m di ruang terbuka. Jika ‘jarak’ tidak disebutkan, maka asumsinya adalah pengukuran dilaksanakan pada jarak 1 meter dari sumber suara. Jika ‘lingkungan’ tidak disebutkan, asumsinya adalah ruang terbuka atau ruang tanpa gema.

Alat Bantu Ukur Suara
Sound Lever Meter adalah alat untuk mengukur intensitas kebisingan. Alat ini tersedia dalam versi digital maupun analog. Secara umum cara pengukuran kebisingan adalah sebagai berikut:
  • Waktu mengukur, 
  • Sound Level Meter diletakkan setinggi telinga. 
  • Arahkan mikrophon kearah rambatan gelombang suara dengan membentuk sudut 70 derajat.
Contoh Alat Ukur Analog yang menggunakan monitor jarum, dapat dilihat pada gambar di atas. Cara pengoperasiannya sebagai berikut: Apabila ada pilihan Callibration ; Weighting A/C, maka pilih lah yang A (lihat pembahasan A-Weighting Filter di atas) Putar selector pada opsi Db yang diinginkan/mendekati. Contoh opsi 50db, 60 db, 70db, dst. Sedangkan pada layar yang ditunjuk jarum adalah angka -10 sampai 10, dimana itu menunjukkan angka satuan nilai lebih dari nominal yang ditunjukkan oleh selector.
Contoh : Selector dipilih pada 70db dan jarum menunjukkan pada angka 3, maka nilai dari kebisingan tersebut adalah 73db.